Beranda Artikel Aku Bodoh maka Aku Ada!

Aku Bodoh maka Aku Ada!

Bodoh itu fardu

Farhan Azizi

Karna.id — Merasa pintar sudah menjadi hal biasa bagi manusia di era yang serba maju ini. Sadar atau tidak, perasaan itu sebenarnya menjerumuskan mereka ke dalam jurang kebodohan yang sangat dalam dan akan membuat mereka kesulitan untuk keluar.

Parahnya, tidak semua manusia menyadari hal itu. Tingginya standar hidup membenarkan mereka untuk menutupi kebodohan yang sebenarnya.

Tak jarang kita dengar ungkapan Socrates seorang filsuf besar ratusan tahun silam sebelum masehi bahwa; “orang yang bijaksana adalah orang yang tahu bahwa dia tidak tahu” dan “orang yang bodoh adalah orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu”.

Ungkapan itu mungkin familiar bagi sejumlah kalangan. Kalangan yang elite dengan label yang melekat. Mungkin tidak perlu menyebutkan kalangan itu dari mana atau siapa. Namun yang pasti, kalangan itu adalah kalangan dengan kecendrungan seperti ini.

Tanpa adanya data valid, riset, tesis, pengalaman dan teori yang mendukung mereka dengan gampang mengutarakan pendapat dan memutlakkannya. Irisan-irisan dugaan menjadi alat validasi.

Kondisi itu menghadirkan ratapan dari Sayyed Hossein Nasr salah seorang intelektual Islam berkebangsaan Iran. Manusia dengan akal-budi, seharusnya mampu berada di dalam paradigma philo-sophia (mencintai kebijaksanaan), akan tetapi manusia tidak menginginkan perjumpaan dengan kebijaksanaan, dan malah memenuhi nafsunya semata. Itu sebabnya mereka berada di dalam paradigma miso-sophia (benci kebijaksanaan).

Masalah besar tentunya akan terus terjadi, jika manusia terus menghindari perjumpaan dengan kebijaksanaan tersebut. Manusia kerap kali menutup-nutupi ketidaktahuan dan mengagung-agungkan segelintir pengetahuan.

Mari instrospeksi diri!. Bijaklah dalam tahu, karena masih banyak tempe selain tahu!.

Oleh: Muhammad Farhan Azizi (Pemuja Kerang Ajaib)