Karna.id — Tahiyat awal dan akhir ialah salah satu bagian dari rukun salat. Tentunya bacaan tahiyat awal dan akhir pun harus kamu hafalkan.
Bacaan dalam gerakan tahiyat awal dan akhir tidak hanya diucapkan di salat fardhu tetapi juga dalam salat sunnah. Untuk kesempurnaan ibadah, tentu kita sebagai umat muslim harus menghafalkan dan memaknai arti dari bacaan tersebut.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri
Dalam Sifat dan Mukjizat Shalat-shalat Sunnah Rasulullah oleh Almas Abyan al-Fatih, tahiyat atau tasyahud dilakukan setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lalu duduk dan membaca doa tasyahud atau tahiyat. Tahiyat terdiri dari dua macam yaitu tahiyat awal dan tahiyat akhir.
Tahiyat awal dilakukan setelah rakaat kedua, sedangkan tasyahud akhir dilaksanakan sebelum mengucapkan salam.
Tahiyat Awal
Duduk tahiyat awal dilakukan pada akhir rakaat kedua, dimana telapak kaki kanan tegak dan kaki kiri menjadi tumpuan tubuh.
Dari Amir bin az-Subair dari ayahnya berkata, “Rasulullah SAW ketika duduk berdoa meletakkan tangan kanan di atas paha kanan, dan tangan kiri di atas paha kiri beliau, serta berisyarat dengan jari telunjuk dan meletakkan jempol di atas jari tengah dan tangan kiri menggenggam lutut kiri beliau.” (HR. Muslim).
Bacaan Tahiyat Awal
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Arab-latin: “At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.”
Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat, dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Bacaan Tahiyat Akhir
Syaikh Ali Raghib dalam buku Ahkam Ash-Sholah menjelaskan ketika sampai pada rakaat terakhir, seseorang yang salat harus duduk untuk melakukan tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat. Tahiyat akhir ini hukumnya adalah fardhu.
Saat duduk yang terakhir ini disunahkan duduk dengan cara “tawarruk”, yakni kaki kiri dilipat dan diletakkan di bawah kaki kanan (tetapi tidak diduduki seperti pada saat duduk untuk melakukan tahiyat awal). Sampai telapaknya keluar berada di samping kaki kanan, lalu pantatnya diletakkan di atas tanah.
Untuk bacaan tasyahud akhir dilanjutkan dengan membaca:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Arab-latin: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid
Artinya: Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam.”