Beranda Ekonomi Kontribusi APBN 14 Persen, Jokowi : Pembangunan SDM Jangan Ditunda-tunda Lagi

Kontribusi APBN 14 Persen, Jokowi : Pembangunan SDM Jangan Ditunda-tunda Lagi

Presiden Joko Widodo pada Sidang Paripurna tentang RUU beserta Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2020, di Istana Negara, senin (5/8).

JAKARTA, karna.id – Presiden Joko Widodo memberikan pengantar pada sidang kabinet paripurna tentang RUU beserta Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2020. Dalam kesempatan itu Jokowi menegaskan pembangunan SDM tidak bisa ditunda-tunda lagi, kehadiran negara itu perlu.

“Investasi SDM tidak bisa ditunda-tunda lagi karena pembangunan SDM memerlukan kehadiran negara oleh karena itu sejak mulai dari kandungan, bayi, sampai anak-anak kita memasuki masa emas harus betul diperhatikan, jangan sampai ada angka kenaikan stunting”, ujar  Presiden Joko Widodo di Istana  Negara, senin (5/8).

Tampak hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mensos Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Amran Sulaiman, Menhub Budi K. Sumadi, Menperin Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menlu Retmo Marsudi, Menkop & UKM AAGN Puspayoga, Menhan Ryamizard Ryacudu. Menteri LHK Siti Nurbaya, Menkominfo Rudiantara, Menteri PANRB Syafruddin, Menaker Hanif Dhakiri, Menkes Nila F. Moeloek, Mendag Enggartiasto Lukita, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil.

Sementara itu, Jokowi mengingatkan kualitas sistem pendidikan dan pelatihan. Menurut Presiden hal itu harus betul-betul di rancang dengan cara yang baru. Ia menambahkan reformasi di bidang pendidikan dan pelatihan adalah menjadi kunci, baik pelatihan vokasi maupun pendidikan vokasi.

Selanjutnya pada bidang riset dan inovasi, Presiden mengatakan, Badan Riset Nasional harus segera diselesaikan, sehingga kita tidak tertinggal dalam era disrupsi teknologi sekarang ini.

Tidak hanya itu, Kepala Negara menekankan bahwa APBN hanya berkontribusi 14,5 persen PDB (Product Domestic Brutto) negara. Sehingga penting menciptakan ekosistem yang baik agar sektor swasta bisa tumbuh dan berkembang.

“Sehingga kita harus mendorong besar-besaran investasi bisa tumbuh dengan baik, sehingga lapangan pekerjaan bisa terbuka sebanyak-banyaknya,” pungkas Presiden.