Beranda Politik Nagara Institute: Rekrutmen Calon Kepala Daerah oleh Parpol Makin Rusak

Nagara Institute: Rekrutmen Calon Kepala Daerah oleh Parpol Makin Rusak

Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faisal
Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faisal

JAKARTA, karna.id— Tahapan pencalonan Pilkada tahun 2020 akan berlangsung pada 09 Desember mendatang, proses politik bagi para kandidat yang akan maju memperebutkan jabatan Gubernur, Bupati dan Walikota pada 171 daerah. Partai-partai yang memiliki hak kursi menjadi rebutan khususnya yang memiliki kursi besar.

Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faisal mengatakan perebutan kursi parpol untuk mendapat tiket bertarung berlangsung seru penuh intrik, saling sikut, hingga saling begal dukungan. Selain itu Akbar mencontohkan dengan diusungnya Vonny Anneke yang terpidana kasus korupsi Panambahan kader Partai NasDem sebagai calon Gubernur Sulawesi Utara.

“Sebagian besar kepala daerah yang bermasalah secara hukum dan terjaring operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi, kejaksaan, dan Polri ternyata tidak memiliki kualifikasi yang cukup, bahkan kader pun bukan”. Kata Akbar Faisal.

Selain itu, menurut catatan Nagara Institute ada 56 Kepala Daerah  hasil Pilkada tahun 2017, dan Pilkada 2018 karena kasus korupsi, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berada pada urutan pertama dengan jumlah terbanyak.

Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faisal menyebutkan ada 14 persen Kepala Daerah PDIP baik Gubernur, Bupati dan Walikota yang ditangkap KPK. Sedangkan di urutan kedua yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan total 21 orang Kepala Daerah, selanjutnya ada Partai Golkar sebanyak 18 orang Kepala Daerah dan Partai NasDem sebanyak 17 Kepala Daerah.