Karna.id — Indonesia adalah negara agraris yang diberkahi dengan memiliki bentang alam yang luas, lahan pertanian yang subur, keanekaragaman hayati yang melimpah, iklim tropis dimana matahari bersinar sepanjang tahun sehingga dapat menanam sepanjang tahun (Andi Amran Sulaiman, 2017).
Sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun pada kenyataannya, beras yang menjadi salah satu pasokan pangan mayoritas masyarakat Indonesia merupakan hasil impor dari negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand.
Di akhir tahun 2015, sebanyak 1,5 juta ton beras diimpor dari Vietnam dan Thailand (Saigon Times, 2015). Sungguh kondisi yang sangat ironis mengingat pada era tahun 1980-an Indonesia pernah menjadi negara pengekspor utama beras di wilayah Asia.
Sektor pertanian merupakan sektor yang peranannya sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi bangsa.
Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil bahan kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi.
Dampak pengganda tersebut relatif besar, sehingga sektor pertanian layak dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional.
Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi serta menambah kesejahteraan masyarakat (Andi Amran Sulaiman, 2017). Hal ini dapat diwujudkan dengan menggalakkan pembangunan sektor pertanian dengan sistem agribisnis.
Pengembangan agribisnis di Indonesia merupakan tuntutan perkembangan yang logis dan harus dilanjutkan sebagai wujud kesinambungan, penganekaragaman dan pendalaman pembangunan pertanian selama ini.
Pengembangan agribisnis akan tetap relevan walau telah tercapai setinggi apapun kemajuan suatu negara. Bahkan agribisnis akan menjadi andalan utama bagi suatu negara yang masih sulit melepaskan ketergantungan pembangunan nasionalnya dari sektor pertanian dan pedesaan seperti Indonesia ini.
Pembangunan dengan sistem agribisnis ini diharapkan dapat meningkatkan kuantitas, produktivitas, kualitas, pemasaran, dan efisiensi usaha pertanian, baik yang dikelola secara mandiri maupun secara kemitraan.
Sektor pertanian juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan melalui pengembangan usaha berbasis pertanian agribisnis dan agroindustri. Dengan pertumbuhan yang terus positif secara konsisten, sektor pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan strategis. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk.
Peranan lain dari sektor pertanian adalah menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas. Bahkan sektor pertanian mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir ini.
Kontribusi penting penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pembangunan pertanian dan peningkatan produksi pangan telah menyebabkan cepatnya perkembangan minat orang dalam penyuluhan selama beberapa dekade terakhir. (Sadono, Dwi 2008).
Penyuluhan mempunyai peranan penting dalam pembangunan pertanian, karena penyuluhan merupakan proses pendidikan non formal yang bertujuan untuk merubah perilaku petani ke arah yang lebih baik.
Panyuluhan merupakan tanggungjawab sosial lembaga penyuluhan dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat sosial. Peran penyuluhan pertanian dalam pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui proses penyuluhan parsitipatif yang melibatkan masyarakat tani pada semua aspek pelaksanaan penyuluhan.
Penyuluhan merupakan mitra sejajar bagi petani yang mempunyai peran strategis dalam pembangunan pertanian.
Selain pengoptimalan dalam usaha penyuluhan petani, peranan teknologi dalam perkembangan pertanian di Indonesia tidak kalah pentingnya.
Teknologi pertanian memberikan dampak mempercepat proses tanam menanam, pemanenan, pengolahan dan pengawetan produk pertanian, serta penyimpanan produk pertanian.
Juga mempercepat pertukaran informasi antara pelaku bidang pertanian sehingga info yang menyangkut hal vital dapat tersebar merata di kalangan pelaku pertanian.
Dalam rangka memaksimalkan usaha penyuluhan dan teknologi terhadap para petani akan memberikan dampak yang sangat luas dalam pengoptimalan produktifitas petani di Indonesia, maka terdapat rencana strategis yang bisa dilakukan, diantaranya adalah:
- Mewujudkan kesejahteraan petani melalui peningkatan daya saing dan nilai tambah produk pertanian pangan,menjaga nilai tukar petani serta mengembangkan pertanian korporasi.
- Meningkatkan efisiensi produksi pangan melalui berbagai sistem dan model pertanian maju dan modern.
- Menjaga dan melestarikan lingkungan pertanian sehingga tidak
- berdampak merusak proses produksi, kuantitas dan kualitas produk pertanian.
- Menekan risiko usaha tani dan mengupayakan jaminan risiko berusaha tani agar mampu mempertahankan dan meningkatkan daya tarik usaha di bidang pertanian, tidak hanya tanaman pangan.
- Menjaga political will pemerintah dalam sektor pertanian khususnya pada masa pemerintahan sekarang dan akan datang, melalui dukungan berbagai kebijakan yang nyata dan positif.
- Menjaga momentum peningkatan produksi pangan secara konsisten dengan mengatasi kendala teknis di lapangan, dengan menjaga kesiapan dukungan infrastruktur serta sarana dan prasarana serta permodalan dalam produksi pangan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis (termasuk perubahan iklim) yang mempengaruhi proses produksi pertanian.
- Meningkatkan SDM pertanian secara nyata dan berkesinambungan.
- Menciptakan, mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi pertanian secara konsisten untuk mengatasi kelemahan, menjawab tantangan, memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman dalam pembangunan pertanian.
- Menciptakan, mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi pertanian secara konsisten untuk mengatasi kelemahan, menjawab tantangan, memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman dalam pembangunan pertanian.
- Meningkatkan daya tarik investasi di bidang pertanian, baik di hulu maupun di hilir.
Strategi tersebut di atas dapat diimplementasikan melalui rencana tidak lanjut dalam bentuk program maupun kegiatan nyata. Efektivitas dalam implementasi program dan kegiatan yang disusun akan menentukan keberhasilan dan keberlanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia.
Maka dampak positif yang didapat adalah tersedianya lapangan kerja, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect), meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
Karena hal inilah sektor pertanian layak untuk dijadikan sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Maka jika kualitas pertanian di Indonesia makin meningkat bukan tidak mungkin jika Indonesia kembali menjadi negara nomor satu penghasil produk pertanian di Asia atau bahkan di seluruh dunia.
Penulis adalah Muhammad Wirajaya Putra Mahasiswa Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang