karna.id — Trans issue kepemimpinan muslimah semakin tergerus mencuat dengan derasnya arus informasi yang membuka paradigma berfikir masyarakat kekinian.
Akan tetapi, legitimasi akan posisi suboridinasi, stereotype, dan kekerasan terhadap muslimah juga tetap berada pada wilayah publik yang secara tidak sadar dijalankan oleh ideologi dan kultur patriarki.
Dalam tafsir agama, ideologi mampu menghegomoni mainstream laki-laki dan perempuan yang ber-impact pada pengaruh kebijakan negara dan birokrasi pembangunan bangsa.
Generasi Indonesia memiliki banyak penduduk usia produktif dengan data tahun 2021 yang dimiliki BPS yaitu sekitar 70 ribu jumlah perempuan produktif. Potensi sumber daya perempuan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik yang akan mengawal adanya bonus demografi (demographic divindend).
Selain dalam pengawalan bonus demografi, juga bisa dikatakan sebagai generasi Indonesia Emas 2045. Indonesia emas 2045 akan dapat dirasakan dengan memaksimalkan kesiapan generasi para pemimpin.
Pemimpin muslimah ber-integritas tidak akan pernah terlepas dari dua logocentrisme atau dua diskusi yang cukup kompleks dalam penjelasan, yaitu terletak pada kepemimpinan dan gender.
Diskursus kepemimpinan terlahir dengan adanya keyakinan akan efektifitas kinerja ke dalam sebuah lembaga atau organisasi yang bergantung pada pemimpinnya.
Pemimpin muslimah ber-integritas hadir untuk mewujudkan dari pada kultus globalisasi tanpa batasan batasan dikotomis. Konsepsi dalam masyarakat hari ini, kepemimpinan tidak bisa dinilai dari jenis kelamin melainkan sangat diperhatikan dalam kinerja dan kompetensi pemimpinnya.
Kepemimpinan muslimah bukan hanya bentuk dari prejudice akan ilmu pengetahuan oleh gerakan gerakan perempuan yang dibangun, tetapi terdapat banyak evidence – evidence penting yang menyebutkan bahwa perempuan memiliki kompetensi lebih untuk menjadi seorang pemimpin.
Globalisasi hadir dengan menuntut akan peningkatkan kemajuan di segala sub sektor dengan keterlibatan perempuan. Tuntutan perempuan juga diperlukan strategi dalam menghadapi struggle yang akan dihadapi.
Strategi yang harus dipersiapkan yaitu dimulai dari self concept yang digunakan dalam menata kondisi emosional, kepribadian diri dan memandang apapun permasalahannya akan dijadikan peluang yang sangat besar.
Self concept yang harus diselesaikan juga tidak terlepas dari keseimbangan keintelektualan yang tinggi dan mampu mentransformasikan sebuah gagasan dalam bentuk aplikatif serta mampu menghasilkan integritas dalam memberikan value untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045.
Keintelektualan akan keislaman juga menjadi prioritas dalam aspek kepemimpinan, tanggung jawab, konsistensi serta mampu berperan dalam memberikan gagasan serta menciptakan langkah konkret.
Dalam mencapai Indonesia Emas 2045, diperlukan hadirnya mahasiswa sebagai agen of change, karena tidak dipungkiri perubahan besar semua nya berawal dari mahasiswa.
Di era menyongsong Indonesia Emas 2045, perempuan harus berani dalam berdaya dan mampu mengembangkan potensi potensi proporsional dan profesionalitas yang juga dilengkapi dengan kepemimpinan.
Adapun 2 kepemimpinan yang bisa dilakukan oleh muslimah ber-integritas dalam memimpin, yaitu kepemimpinan transformatif dan kepemimpinan organisatoris.
Muslimah ber-integritas dalam menjadi pemimpin juga harus mampu menghasilkan karya produktif atau karir agar kemampuan kemandirian secara finansial sebagai pribadi berakhlak kharimah mampu disentuh dalam setiap individu, sehingga dapat menjadi rule model yang teladan.
Isu gender akan gencar bagai polemik yang menghiasi dalam perguliran kehidupan muslimah. Perbincangan gender mengarah pada model gerakan muslimah, berbagai aspek yang disentuh akan selalu memberikan impact besar terhadap jati diri muslimah sehingga muslimah hari ini memiliki tantangan dalam kepercayaan diri.
Peningkatan muslimah ber-integritas harus dilatih serta dikembangkan mulai saat ini dalam persoalan fundamental dan dinamis untuk menjawab perubahan sosial sekaligus tantangan zaman dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Muslimah memiliki potensi besar dengan melihat kodrat perempuan yang memiliki sifat melindungi bahkan mendamaikan, selain itu secara naluriah perempuan juga memiliki sifat menumbuhkan.
Dengan sifat ini lah perempuan harus ditunjang dengan kecerdasan atau intelektual dan sifat sifat kepemimpinannya maka dari itu potensi besar untuk bersama sama menyelesaikan persoalan bangsa dapat dilakukan dengan kebijakan seorang muslimah.
Dengan adanya usaha usaha tersebut, muslimah akan memiliki bekal untuk menggeluti dunia kepemimpinan, Kualitas tersebut dapat mendorong kepercayaan diri seorang muslimah dalam mengambil semua kebijakan dengan analisa kritis dan mentransformasikan aplikatif dari ide dan gagasan sebagai pilar kemajuan peradaban bangsa, serta hadirnya pemimpin muslimah yang ber-integritas akan memberikan warna dan memiliki pengaruh besar dalam Indonesia Emas 2045.
Oleh, Feronika Mei Figaliah (Kader HMI Cabang Malang Komisariat Peternakan Brawijaya)