JAKARTA, karna.id — Banyak hal yang berkembang di tengah masyarakat sepanjang tahun 2018 yang harus terus dikritisi, kendati demikian Majelis Nasional Forhati memandang penting beberapa hal yang menjadi komitmen, yang melandasi sikap untuk secara bersungguh-sungguh dan tanpa henti, memperjuangkannya sesuai dengan komitmen Insan Cita HMI :
1. Keadilan terhadap perempuan dan anak untuk memperoleh hak hidup yang wajar dan layak sesuai dengan standar hak asasi manusia, khususnya dalam memperoleh rasa aman dan nyaman dalam menjalankan kehidupan sehari-hari secara proporsional;
2. Perlakuan adil negara atas kaum perempuan dan anak untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk tindak kekerasan baik dalam bentuk ucapan (kata-kata) maupun aksi kekerasan fisik, termasuk pelecehan seksual dari siapapun juga, baik di wilayah domestik (keluarga) ataupun masyarakat;
3. Diberlakukannya UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak secara tegas;
4. Perubahan UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang lebih melindungi kaum perempuan dan anak-anak dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), antara lain dengan menegaskan KDRT sebagai kejahatan kemanusiaan. Forhati memberikan perhatian khusus tentang penegakan hukum terkait KDRT, tidak hanya karena KDRT telah menjadi isu global dan telah menjadi perhatian publik semata, melainkan karena.
KDRT adalah tindakan kejahatan yang bertentangan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab dengan kajian yang lebih mendalam sesuai dengan UUD’45 dan nilai-nilai yang kita anut bukan karena kepentingan liberal;
5. Penguatan akses kaum perempuan terhadap modal dan mendesak otoritas jasa keuangan dan Bank Indonesia memperluas jangkauan distribusi inklusi keuangan yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan keluarga;
6. Hak kaum perempuan memperoleh perlakuan yang adil dalam mendapat kesempatan kerja, mengembangkan karir, sesuai dengan standar kompetensi dan profesionalisme, serta mendesak pemerintah untuk menyiapkan rencana pengembangan sumberdaya insani sebagai modal insan bagi bangsa dan negara;
7. Perlakuan adil dan proporsional bagi kaum perempuan dan anak dalam memperoleh hak layanan kesehatan menyeluruh, sebagaimana kaum perempuan memikul kewajibannya kepada negara;
8. Jaminan bagi setiap keluarga memperoleh pangan yang berkualitas dan berdampak baik terhadap kualitas kesehatan; termasuk tumbuh kembang anak sejak usia nol dalam kandungan dan menghapuskan stunting bagi anak.
9. Menstimulasi perempuan untuk menggerakkan masyarakat mencintai, menjaga dan melestarikan lingkungan untuk keselamatan anak cucu kita sebagai pewaris tanah air.
10. Sebagai negara yang berada di Ring of Fire dimana kita meyakiti pasti renta terhadap gempa gunung merapi,tsunami dan lain lain, maka kesiapan teknologi yang menjadi alat peringatan dini dan edukasi kemasyarakatan hars segera diberikan porsi anggaran yang cukup harus segera direalisasikan tahun anggaran 2019.
Dalam pandangan FORHATI ,Tahun 2019 Indonesia akan mengalami fase sejarah baru konsolidasi demokrasi melalui Pemilihan Umum Serentak, yaitu : Pemilihan Umum Presiden – Wakil Presiden; Pemilihan Umum Anggota Legislatif DPRD ,Kabupaten – Kota – Provinsi , DPR RI dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia.
Pemilihan Umum secara serentak tersebut dalam banyak hal menghadapkan rakyat pada kerancuan berfikir, bersikap, dan bertindak selama beberapa detik di kotak suara, dan karena itu memerlukan sosialisasi intens dan edukasi demokrasi kepada masyarakat agar berlangsung secara baik dan benar.
Majelis Nasional Forhati berkomitmen untuk menyukseskan Pemilihan Umum Serempak 2019 tersebut dan mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Pergunakan Hak Pilih dengan sebaik-baiknya secara cerdas dengan pertimbangan jauh ke masa depan, dan tidak mengabaikan hak pilih tersebut (tidak menjadi Golput) yang dapat merugikan kehidupan agama, nusa, dan bangsa ke masa depan;
2. Prioritaskan memilih calon anggota legislatif (DPRD, DPR RI, dan DPD RI) kader dan atau anggota Forhati, kader dan atau alumni HMI, kader dan atau anggota keluarga besar HMI di lingkungannya masing-masing;
3. Membantu Kader dan anggota Forhati yang sedang mengemban amanah sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (Pusat dan Daerah) dan anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara benar dan amanah agar Pemilihan Umum terlaksana secara adil dan makmur;
4. Mengambil inisiatif menjadi saksi dan atau peran lain untuk mengawasi jalannya seluruh proses penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019, sehingga Pemilihan Umum dapat terselenggara secara berkualitas : bebas, jujur, adil, rahasia, serta terhindar dari kecurangan;
5. Mengambil inisiatif di lingkungan sosial masing-masing untuk membantu sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan Umum Serempak 2019.
MAJELIS NASIONAL, MAJELIS WILAYAH DAN MAJELIS DAERAH FORHATI di seluruh Indonesia secara sadar dan terus-menerus berpartisipasi aktif, kritis dan korektif dan bersedia bekerjasama dengan Pemerintah dan penyelenggara negara lainnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan rakyat, dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dan bersedia untuk mewujudkan kondisi yang kondusif dan favourable bagi keberlangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
FORHATI mengambil inisiatif dalam mewujudkan persatuan seluruh elemen dan eksponen masyarakat, negara, dan bangsa dalam mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala, sesuai dengan ragam bidang keahlian anggotanya.Perbedaan adalah rahmat,adalah hal biasa, namun persatuan negara adalah harga mati yang tak bisa ditawar.
Sebelum kami mengakhiri refleksi ini, Masih Momen hari Ibu 22 Desember tahun 2018, Presidium Majelis Nasional FORHATI mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh senior dan kalangan yang telah memungkinkan berdirinya Forhati. Sekaligus memberi apresiasi kepada Korps Alumni HMI (KAHMI) yang memungkinkan keberadaan Forhati mempunyai makna yang besar. Baik di lingkungan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI dan HMI wati), di lingkungan kaum muslimat dan masyarakat Indonesia secara luas.
Tugas dan perjuangan perempuan masih panjang,PEREMPUAN sebagai IBU KEHIDUPAN, mari kita wujudkan Insan Cita HMI melalui Forhati sebagai bagian dari perempuan-perempuan pejuang Indonesia, JAYALAH FORHATI !!
Semoga kita semua menjadi orang yang beruntung dimana hari esok 2019 lebih baik dari hari ini 2018 dan kemarin 2017.
BILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH
JAKARTA, 22 DESEMBER 2018
MAJELIS NASIONAL FORHATI
Ttd
HANIFAH HUSEIN
KOORDINATOR PRESIDIUM
Ttd
JUMRANA SALIKKI
SEKRETARIS JENDERAL