Karna.id — Malin Kundang adalah salah satu cerita rakyat yang mengisahkan seorang anak durhaka kepada ibunya dan dikutuk menjadi batu.
Apa saja pesan moral yang terkandung dalam cerita Malin Kundang ini? Simak artikel ini hingga selesai.
Malin Kundang lahir dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya seorang pekerja di kapal dan jarang pulang. Sedangkan Ibunya buruh serabutan.
Pekerjaan apapun dikerjakan oleh Ibu Malin Kundang untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya.
Melihat kondisi orangtuanya yang kesusahan, Malin pun akhirnya memutuskan untuk bekerja membantu orangtuanya.
Hingga di usia Remaja Malin memutuskan untuk merantau ke negeri seberang untuk bekerja, dan Ia berjanji akan menengok dan memberikan kabar kepada ibunya.
Tahun demi tahun berlalu Malin Kundang tidak kunjung memberi kabar kepada ibunya,hingga usia sangat Ibu semakin menua.
Tiba-tiba terdengar kabar ada seorang saudagar kaya yang menjual Ikan di tepi Pantai kampung Malin Kundang berasal.
Akhirnya Sang Ibu menghampiri saudagar kaya itu dan benar ternyata itu adalah anaknya yang lama tidak pulang.
Saat ibunya menghampiri dan mengatakan rindu akan kehadiran Malin Kundang pun sontak mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya sudah tidak memiliki ibu.
Saat itulah ibunya merasa terpukul dan sedih karena tidak diakui oleh anaknya sendiri. Hingga sangat berdoa agar Malin berubah menjadi .
Setelah itu langit pun berubah menjadi hitam dan petir menyambar, dalam hitungan sekejab Malin Kundang berubah menjadi Batu.
Berikut pesan moral yang bisa dipetik dari Malin Kundang:
- Jangan durhaka kepada orang tua
- Jangan melupakan jasa orang tua
- membalas budi kepada orang tua
- Patuh pada nasihat orang tua
- bahagiakan orang tua