JAKARTA, karna.id — Penyelenggaraan Pimilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pilkada Sehat sempat mendesak agar pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 agar ditunda ke 2021. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyampaikan bahwa pengambilan keputusan sudah terukur untuk sebuah kepastian. Sebab ada dampak sosial, ekonomi, budaya, bahkan politik.
“Pandemik Covid-19 tidak bisa lagi dilihat dari satu perspektif kesehatan saja. Oleh karena itu, seluruh agenda dari setiap dimensi itu harus terus tetap berlangsung”, ujar Ahmad Doli Kurnia, Jumat (29/5).
Doli Kurnia mengatakan keputusan menetapkan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 bukan hal yang mudah. Namun, lanjutnya dalam situasi yang serba tidak pasti menghadapi pandemik Covid-19 seperti saat ini juga tidak bisa berlama-lama larut dan dikalahkan oleh keadaan.
Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ahmad Doli Kurnia menuturkan bahwa dunia hampir satu suara bahwa Covid-19 ini tidak dapat ditaklukkan dalam waktu dekat. Bahkan WHO mengatakan bahwa virus ini akan bisa bersama kita hingga 2 tahun sampai 5 tahun ke depan, bahkan mungkin selamanya tetap ada.
Baca juga: Jadi Ketua, Ahmad Doli Kurnia Ungkap Langkah Komisi II DPR Kedepan
Menurut Wakil Ketua DPP Golkar, hal terpenting dalam setiap pengambilan keputusan Pilkada 9 Desember 2020 itu harus ada indikator dan penanggung jawabnya. Pemerintah, kata Doli Kurnia, sebagai penanggung jawab utama dalam hal ini.
“Termasuk pemetaan, skenario, antisipasi, dan konsep pelaksanaan Pilkada Serentak di 9 Desember 2020. Dan KPU pun juga seperti itu”, kata Ahmad Doli Kurnia.
Selain itu, Ahmad Doli Kurnia Menambahkan bahwa gelaran Pilkada Serentak di 9 Desember 2020 nanti juga tetap harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat sekaligus tetap menjaga kualitas demokrasi.
“Tinggal kembali kepada kita semua, bagaimana kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang memang mungkin benar-benar “baru” buat kita, dengan disiplin yang tinggi terhadap protokol kesehatan dan komitmen kita untuk selalu merawat pertumbuhan demokrasi kita”, jelasnya
“Atas dasar itulah saya mengajak kawan-kawan penggiat demokrasi, pemerhati pemilu bersama-sama masyarakat untuk menjalankan kehidupan demokrasi kita dengan “pendekatan baru” melalui Pilkada Serentak di 9 Desember 2020 secara baik”, demikian tambah Doli Kurnia.