karna.id — Nilai Tukar Rupiah menguat terhadap Dolar AS pada Selasa pagi ini (8/Januari 2019). Menurut grafik pasar spot Bloomberg pukul 11.05 WIB, Rupiah menguat sebesar 14,071 per USD, lebih baik dibandingkan sesi penutupan pada Senin (7/Januari) di kisaran 14,082.
Sementara itu, grafik USD/IDR menunjukkan koreksi harga ke level 14,115, saat berita ini di-update pada pukul 11:58 WIB. Di hari sebelumnya, candle harga sempat menyentuh level terendah di angka Rp14,000. Dari dalam negeri, Rupiah didukung berbagai sentimen positif, salah satunya adalah rilis cadangan devisa Indonesia Desember 2018 yang mengalami kenaikan. Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada akhir Desember 2018 meningkat sebesar 120.7 miliar Dolar AS. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di kisaran 117.2 miliar Dolar AS.
Sementara dari eksternal, perkiraan pasar untuk Fed Rate Hike di tahun 2019 yang semakin memudar, menyebabkan Dolar AS makin tertekan. Hal ini terjadi setelah Jumat lalu (4/Januari), dilansir dari website Forex hari ini, bahwa Ketua The Fed Jerome Powell mengungkapkan pernyataan yang dianggap berada dovish. Akibatnya, banyak pihak kini memperkirakan jika The Fed berpotensi tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali di tahun 2019 Mengingat para pelaku pasar menilai The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga, maka mereka biasanya akan beralih pada aset selain Dolar, termasuk mata uang negara berkembang seperti Rupiah.
Mengingat para pelaku pasar menilai The Fed tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunga, maka mereka biasanya akan beralih pada aset selain Dolar, termasuk mata uang negara berkembang seperti Rupiah.