JAKARTA, karna.id — Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010 Muhammad Said Didu mengatakan bahwa ada delapan tahapan pembangunan jalan tol: 1) study kepadatan lalu lintas, 2) pra study kelayakan, 3) penetapan jalur, 4) study kelayakan, 5) lelang ke investor, 6) pembebasan lahan, 7) pembangunan, 8) peresmian. Maka dia mengatakan bahwa sulit dipercaya kedelapan tahapan tersebut bisa selesai dalam empat tahun.
“Sulit saya percaya selesai dalam 4 tahun untuk 8 tahapan tersebut. Tunjukkan jika ada,” cuit Said Didu dalam akun twitternya @saididu.
Lebih lanjut pendukung klub sepak bola Manchester City tersebut mengatakan bahwa unit terkecil dari tol adalah ruas. Pembangunan satu ruas biasanya dibagi dalam beberapa segmen. Banyaknya peresmian saat ini karena umumnya yang diresmikan adalah segmen, bukan ruas.
Jalan tol tidak dibangun oleh pemerintah tapi oleh investor. Pemerintah memberikan konsesi kepada investor untuk berbisnis jalan tol.
Poin-poin tersebut dicuitkan Said Didu menanggapi klaim pemerintah Joko Widodo terhadap kesuksesan membangun infrastruktur dalam bentuk jalan tol.
Menurutnya perencanaan jalan tol marak dilakukan di zaman Presiden Suharto, sedangkan pembangunannya marak di zaman Presiden SBY, gunting pita peresmian marak di zaman Presiden Jokowi, dan klaim hasil kerja sendiri marak pada saat pilpres.