SURABAYA, karna.id — Demi mewujudkan iklim usaha dan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia, diperlukan pendekatan berbasis keberlanjutan dalam bentuk pembangunan kapabilitas yang terintegrasi, yaitu melalui pendampingan berkelanjutan dan pemberian akses terhadap sumber daya produktif. Sehingga pada akhirnya pelaku UKM mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi yang tersedia.
Terkait hal tersebut, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) selama lebih dari 10 tahun secara konsisten berkomitmen memberdayakan UKM melalui program-program yang memberikan dampak pada pertumbuhan perekonomian bangsa, baik nasional maupun daerah. Hal ini pun ditunjukkan dalam payung program perusahaan, yaitu “Sampoerna untuk Indonesia”.
Program yang fokus pada pelaku UKM tersebut dilakukan melalui dua program pendampingan, yaitu Sampoerna Retail Community (SRC), yang telah menjangkau lebih dari 100 ribu mitra retail tradisional dan Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna/Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yang sampai hari ini telah mengembangkan sekitar 46 ribu wirausahawan bidang agrobisnis dan teknologi kejuruan tepat guna di Indonesia.
Dalam upaya menekankan komitmen tersebut, pada Jumat (15/3/2019) lalu Sampoerna mengadakan diskusi media terbatas di Surabaya yang bertemakan “Tanggung Jawab Swasta dalam Mengakselerasi UKM”. Selain dihadiri perwakilan Sampoerna, acara ini pun turut menghadirkan perwakilan SETC, pemangku kepentingan yang dalam hal ini Wali Kota Surabaya, serta pelaku UKM startup di Surabaya
Direktur
Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita dalam diskusi ini
menjelaskan alasan pentingnya UKM bagi Sampoerna. Menurutnya berangkat
dari Falsafah Tiga Tangan, Sampoerna senantiasa berusaha memberikan
dampak positif, mulai dari para karyawan, petani, pedagang, mitra usaha,
pelaku usaha kecil, hingga masyarakat luas melalui kontribusi
berkelanjutan.
“Sampoerna percaya bahwa setiap hal lakukan harus
melampaui makna literalnya dan untuk mencapai tujuan ini, kontribusi
kami harus benar-benar memberi dampak positif bagi pemangku kepentingan,
baik internal maupun eksternal,” ujar Elvira dalam keterangannya.
Ia
juga turut menyampaikan bagaimana Sampoerna, melalui payung program
“Sampoerna untuk Indonesia”, terus bermitra dengan pemerintah dalam
mendukung pengembangan kemampuan dan pengembangan komunitas UKM.
“Investasi
jangka panjang ini telah terbukti menjadi langkah strategis dalam
berkontribusi pada basis ekonomi Indonesia yang lebih kuat. Semua
program telah dilaksanakan setidaknya selama 10 tahun,” ujarnya.
Menurutnya
hal ini adalah bagian dari apresiasi Sampoerna terhadap upaya
pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Surabaya. Sampoerna berkomitmen
untuk terus mendukung berbagai program pemberdayaan UKM di Surabaya,
termasuk Pahlawan Ekonomi.
“Kami percaya dengan pendampingan yang
tepat, pelaku UKM dapat tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi,
memiliki keunggulan kompetitif, yang pada akhirnya dapat memutar roda
perekonomian di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Elvira
mengatakan Kota Surabaya banyak mengalami kemajuan di bidang ekonomi.
Salah satunya didukung oleh berkembangnya UKM melalui program Pahlawan
Ekonomi. Sampoerna pun membuka pintu peluang peningkatan kerja sama
dengan berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Sementara
itu salah satu Pelaku UKM Binaan SETC, Ferry Sugeng menceritakan
berbagai tantangan yang pernah maupun sedang dihadapi dalam
mengembangkan usahanya. Ia juga mengungkapkan bagaimana SETC telah
membantunya dalam menghadapi setiap tantangan yang ditemuinya.
Bukan
itu saja ia juga mengungkapkan telah mulai menerapkan teknologi digital
dalam mengembangkan usahanya. Dalam hal ini ia pun bercerita soal
strategi pemasaran yang dilakukannya, serta peran SETC dalam mendampingi
merealisasikan strateginya tersebut.
Selain Ferry, pelaku startup
lainnya juga menceritakan hal yang sama. Elvira pun mengungkapkan
alasan Sampoerna menaruh perhatian khusus terhadap pertumbuhan UKM di
Indonesia, yang mana baginya UKM memiliki posisi strategis dalam
meningkatkan perekonomian nasional.
“Bagi Sampoerna, kesuksesan
usaha tidak hanya diukur dari performa bisnis perusahaan, namun juga
dari kemampuan untuk memberikan kontribusi positif dan berkelanjutan
bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Selanjutnya ia menjelaskan
terkait dengan upaya Sampoerna untuk menjadi mitra pemerintah dalam
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, melalui pemberdayaan dan pembangunan
kapasitas UKM, Sampoerna pun telah bekerja sama dengan instansi
terkait.
“Sampoerna menggandeng instansi terkait dalam memberikan
pelatihan teknis. Misalnya pada 2017 SETC memberikan pelatihan mengenai
ekspor barang ke luar negeri kepada para pelaku UKM, dengan menggandeng
Kementerian Perdagangan,” pungkasnya.