Beranda Catatan Siapakah Yang Heroik di 2021?

Siapakah Yang Heroik di 2021?

pahlawan melawan covid
Ilustrasi

Covid 19 meluluhlantakkan kepongahan manusia di 2020. Makhluk kecil tak keliatan mata telanjang ini meneror kita dengan ketakutan atas sakit dan kematian. Syukur bagi yang telah sembuh dan terhindar dari maut, bagi yang belum terpapar atau sudah terpapar dan telah sembuh sudah seharusnya lebih hebat lagi syukurnya.

Harapan baru diucapkan saat berganti tahun dari 2020 menjadi 2021 dalam gumam dan do’a. Umumnya berharap kondisi saat ini menjadi lebih baik. Baik dari sisi kesehatan, baik dari ekonomi, dan baik dari sisi apapun. Tidak terbayang sebelumnya masak gara-gara virus bisa memporakporandakan peradaban manusia modern yang telah dibikin sedemikan hebatnya.

Vaksin, ya vaksin menjadi tumpuan untuk memulai perbaikan segala lini atas “ulah” covid 19. Apakah vaksin menjadi sesuatu yang “heroik” untuk mengembalikan mimpi-mimpi manusia atas kerakusannya menguasai bumi ini tanpa batas.

Akarnya adalah tabiat manusia yang bernama kerakusan untuk menghancurkan habitat-habitat murni (tumbuhan, hewan, laut, sungai, gunung, mineral-mineral,dll) tanpa batas lah yang memunculkan virus dengan “kualitas” baru. Ya…tentu dalam posisi lebih kuat dari pertahanan tubuh manusia saat ini.

Kembali ke vaksin, apakah ia akan menjadi benda heroik yang memperbaiki kondisi saat ini? Padahal virus-nya sendiri telah bermutasi ke dalam banyak varian baru. Seharusnya yang menjadi tokoh paling heroik adalah manusia itu sendiri. Kembali pada kewajaran hidup. Tidak serakah dan ramah terhadap alam. Agar alam ini tidak membalas lebih keras kepada kita.

Vaksin bukan solusi mendasar atas kondisi saat ini, jadi bisa disebut sub-heroik saja. Yang seharusnya menjadi tokoh heroik adalah manusia-manusia di bumi ini dan masih diberi kesempatan selamat dari maut akibat Covid 19 ini.

Mumpung masih tanggal baru di 2021 ini, mari menyiapkan diri dan generasi masa depan yang hidup bersama kita hari ini untuk ramah dan wajar dalam meng-eksplorasi dan meng-eksploitasi alam.

Kecuali Tuhan berkehendak lain. Wallahu ‘alam…