Beranda Daerah Hadirkan Para Praktisi, UWG Malang Bekali Ratusan Mahasiswa Kiat Berbisnis di Era...

Hadirkan Para Praktisi, UWG Malang Bekali Ratusan Mahasiswa Kiat Berbisnis di Era Digital

MALANG, karna.id — Universitas Widyagama (UWG) Malang berkomitmen menjadi enterpreneurship university dengan mencetak pengusaha-pengusaha baru. Dalam kerangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan industri kreatif di era digital, Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Widyagama Malang bersinergi dengan Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) dan IAI Komda Malang Raya menggelar seminar nasional bertajuk “Membuka Prospek Industri Kreatif Guna Membangun Perekonomian di Era Digital”, di Hall Widyagraha Kampus 2 UWG Malang, Sabtu (02/11).

Ketua pelaksana, Yuni Kartikasar dalam laporannya mengatakan, seminar nasional ini merupakan program unggulan dari HMJ Akuntansi yang sudah berjalan selama 5 tahun ini.

“Peserta seminar itu sendiri diikuti sekitar 500 dari kalangan mahasiswa, dosen maupun praktisi dari 11 provinsi di Indonesia,” kata Yuni.

Rektor Universitas Widyagama Malang, Prof. Dr. Iwan Nugroho MS yang membuka seminar itu mengapresiasi kreativitas HMJA. Pasalnya, tema yang diusung sangat tepat terkait tantangan industri di era digital seperti sekarang ini.

“Mahasiswa yang nantinya adalah calon pengusaha harus “melek digital” dimana sekarang kecanggihan teknologi sudah sangat pesat dan berkembang. Oleh karenanya diharapkan mahasiswa mampu membaca peluang dan membangun strategi-strategi baru,” ujarnya.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Timur, Arumi Bachsin yang hadir sebagai narasumber berpendapat, pemuda itu sudah memiliki semangat tetapi masih bingung dalam menentukan langkah awal yang sesuai dengan keinginan dan passionnya masing-masing.

“Digelarnya seminar ini diharapkan mampu membantu pemuda dalam menentukan langkah awal untuk berwirausaha di industri kreatif pada era digital,” ujar istri wakil gubernur Jawa Timur, Emil Dardak ini.

Narasumber lain, pemilik Coklat Klasik, Martalinda Basuki mengatakan, kita tidak akan pernah tahu seperti apa ke depannya. Menurutnya, kita hanya bisa bermimpi berharap bisa menjadi sosok yang bermanfaat.

Saat ini rata-rata pemuda, mindset nya hanya sebatas bagaimana mengangkat derajat keluarganya padahal sesungguhnya kita mampu bermimpi lebih serta berbuat lebih tidak hanya untuk keluarga tapi untuk masyarakat luas.

“Mimpilah setinggi-tingginya sampai mimpimu itu tidak dipercayai banyak orang, sampai kamu diremehkan oleh orang karena mimpi terlalu tinggi dan wujudkan mimpimu itu, buat semua orang yang meremehkan kamu kagum, buktikan bahwa kamu mampu,” tegas Martalinda.

Ketua harian JAPNAS pusat, Widiyanto Saputro berpandangan, seminar kali ini temanya aktual, trend nya kesana, dan punya banyak kesamaan bagaimana mengembangkan industri digital ini ke depan, bagaimana membuka peluang industri kreatif di era ekonomi digital.

Widiyanto mengajak para pemuda agar memanfaatkan teknologi untuk bring benefit to ourself , tidak hanya mengomentari orang lain tetapi betumbuh untuk diri sendiri. Jangan terlalu sibuk ingin menjadi orang lain, perhatikan trend ini akan kemana, industri ini akan kemana.

“Pilih satu bidang, fokus dan jalani kemudian masuk action plan. Yang terpenting perbanyak jaringan, perbanyak silaturahmi dengan berbagai pihak,” kata Widiyanto.

Akademisi akuntansi UWG, Indah Dewi menilai, yang harus dilakukan pertama adalah merubah pola pikir bahwa seorang pengusaha harus memiliki kemampuan membaca peluang yang ada di sekitarnya, visioner, percaya diri dan kreatif.

Manajer Telkomsel, Sutrisno memaparkan kiat-kita bagaimana bersaing dengan lulusan perguruan tinggi negeri. Salah satunya dengan mengikuti organisasi sebagai tempat kita mematangkan pola pikir dan bertindak.

“Saya berharap UWG mampu mencetak calon pengusaha muda memahami pentingnya membuka wawasan dalam menentukan ide – ide kreatif dalam membangun sebuah bisnis di era digital seperti sekarang ini serta menerima dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada,” kata alumni UWG Malang ini.

Seminar ke-5 ini berbeda dari seminar-seminar sebelumnya. Pada seminar kali ini, panitia menampilkan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UWG.

Sementara itu, narasumber yang hadir meliputi, Arumi Bachsin Emil Dardak (Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Timur), Widiyanto Saputro (Ketua Harian JAPNAS Pusat), Sutrisno (Manager BMR PT Telkomsel area Pamasuka), Martalinda Basuki (owner Coklat Klasik), dan Dra. Indah Dewi Nurhayati, MM, Ak, CA (Dosen Akuntansi Universitas Widyagama Malang). ***